INTEGRASI
TAUHID ATAU TEOLOGI ISLAM
DAN SAINS MODERN
DAN SAINS MODERN
DISUSUN
O L
E H:
Wahyu
Rizky Parmanda
13154042
Dosen Pengampu : Annaisaburi
13154042
Dosen Pengampu : Annaisaburi
PENGEMBANGAN
MASYARAKAT ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2015/2016
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang maha Esa, karena
kami telah
diberikannya kesehatan dan kesempatan waktu sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah kuliah sekaligus dapat mempersentasikan hasil tugas kami mengenai
“Integrasi Tauhid atau Teologi Islam dan
Sains Modern” sebagai tugas kelompok mata kuliah
“Teologi Islam”. Tidak lupa pula
penulis mengucapkan terimah kasih kepada dosen yang telah membimbing kami
mengenai berbagai macam urgensi pendidikan yang berguna bagi penulis dan rekan-rekan
mahasiswa yang mempersiapkan diri menjadi seorang pendidik sehingga dengan
konsep tersebut penulis mampu menyesuaikan makalah ini sebagai aplikasi yang
telah diterima dalam mengikuti mata kuliah Teologi
Islam.
Penulis berharap dengan
adanya makalah ini semoga lebih dapat mengetahui bagaimana mengutuhkan atau
mengintegrasikan antara ilmu tauhid ataupun teologi Islam dengan sains modern
pada masa sekarang. Semoga makalah yang jauh dari sempurna ini memberikan
manfaat bagi kita semua. Amiin.
Medan, Juni 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah berjalan dengan
demikian cepat. Sementara itu, pemahaman yang terkait dengan pengembangan
teknologi yang mendasarkan pada keimanan berjalan lebih lambat. Para
ilmuwan berargumentasi bahwa semua penelitian dilakukan dengan langkah yang
dapat dipertanggungjawabkan, sebaliknya para agamawan lebih sibuk membicarakan
persoalan akhirat dan pesan-pesan moral, tidak heran jika selalu terjadi
benturan antara ilmu pengetahuan dan agama.
Perkembangan selama ini menunjukkan bahwa sains didominasi oleh
aliran positivisme, yaitu sebuah aliran yang sangat mengedepankan metode ilmiah
dengan menempatkan asumsi-asumsi metafisis, aksiologis dan
epistemologis. Menurut aliran ini, sains mempunyai reputasi tinggi untuk
menentukan kebenaran, sains merupakan ‘dewa’ dalam beragam tindakan sosial, ekonomi,
politik, dan lain-lain.Menurut sains, kebenaran adalah sesuatu yang empiris,
logis, konsisten, dan dapat diverifikasi. Sains menempatkan kebenaran pada
sesuatu yang bisa terjangkau oleh indra manusia.
Sedangkan agama menempatkan kebenaran tidak hanya meliputi hal-hal
yang terjangkau oleh indra tetapi juga yang bersifat non indrawi. Sesuatu yang
datangnya dari Tuhan harus diterima dengan keyakinan, kebenaran disini akan
menjadi rujukan bagi kebenaran-kebenaran yang lain.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
pengertian dari integrasi teologi islam dan sains modern?
2.
Bagaimana perkembangan
sains modern dan dampaknya terhadap umat manusia?
3.
Bagaimana
pentingnya integrasi tauhid dan sains modern?
4.
Bagaiama
model-model integrasi tauhid dan sains modern?
C.
Tujuan
Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teologi
Islam yang ditugaskan oleh Bapak Dosen. Selain itu makalah ini bertujuan untuk
mengetahui penggabungan teologi Islam dengan dunia sains.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Integrasi
Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration"
yang berarti penggabungan, keseluruhan atau
kesempurnaan. Integrasi agama khususnya agama Islam dan sains
dimaknai sebagai proses penggabungan dan penyesuaian di antara
unsur-unsur Agama maupun Sains, sehingga menghasilkan perpaduan dua
dimensi berbeda yang kemudian memilki keserasian. Definisi lain mengenai
integrasi adalah penyatuan atau penggabungan dua hal sehingga
menjadi satu kesatuan yang utuh dan padu.
B.
Dampak Integrasi
Teologi Islam dan Sains Modern
Pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan (sains) di akhir abad ke-16
telah menciptakan persepsi masyarakat barat, berbeda dari pada saat-saat
ditanamkan dasar-dasar paradigmatiknya. Jika filsafat dapat dipahami sebagai
manifestasi kegiatan intelektual, maka tradisi ilmiah dalam kehidupan
masyarakat barat modern tidak lain merupakan kelanjutan dari perjalanan panjang
kehidupan orang-orang Yunani kuno.[1]
Dengan demikian seperti dikemukakan oleh Koento Wibisono, pada awal
kelahirannya ilmu pengetahuan yang sesungguhnya identik dengan filsafat
mempunyai corak mitologik. Pada perkembangan berikutnya, melalui para
filsuf pra-Socrates filsafat mengalami demitologisasi dan pada puncaknya
berkembang menjadi “ilmu pengetahuan”. Sampai disini hingga pasca
Aristoteles, meskipun filsafat berkembang menjadi ajaran praktis, namun pada
masa Agustinus dan Thomas Aquinas filsafat berjalan seiring dengan agama.
Pandangan Islam
terhadap perkembangan sains dan teknologi adalah bahwa Islam tidak pernah
mengekang umatnya untuk maju dan modern. Justru Islam sangat mendukung umatnya
untuk melakukan penelitian dan bereksperimen dalam hal apapun, termasuk sains
dan teknologi. Bagi Islam, sains dan teknologi adalah termasuk ayat-ayat Allah
yang perlu digali dan dicari keberadaannya. Ayat-ayat Allah yang tersebar di
alam semesta ini merupakan anugerah bagi manusia sebagai khalifatullah di
bumi untuk diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Firman Allah mengatakan bahwa “Sesungguhnya dalam penciptaan
langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda
bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari
siksa neraka." (QS. Ali-Imran: 190-191).
Dampak dari perkembangan sains modern saat ini sangat mempengaruhi
pola pikir manusia jika tidak dilandasi iman yang kuat. Terutama dalam bidang
pendidikan dan sosial budaya. Terdapat dampak positif dan negatif nya akibat
perkembangan sains dan teknologi saat ini, berupa :
1.
Dampak positif
a.
Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber
ilmu dan pusat pendidikan.
b.
Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan
siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah
metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi dengan
mudah, seperti pembelajaran dengan menggunakan proyektor
c.
Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka dengan kemajuan
teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru,
tetapi bisa juga menggunakan pembelajaran melalui jaringan internet, seperti :
e-learning, yang telah banyak diterapkan diberbagai lembaga pendidikan bahkan
universitas ternama.
2.
Dampak Negatif
a. Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas)
b. Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah gunakan fihak tertentu untuk tujuan tertentu.
c. Jika anak-anak terlalu banyak dihadapkan dengan layar computer akan mengurangi kesehatan, terutama pada mata, jika telah berhubungan dengan computer pasti mengetahui dan sering bermain dengan aneka permainan di komputer yang apabila lama-kelamaan akan terjadi kerusakan di sebagian otaknya, hal ini disebabkan pengaruh radiasi monitor komputer yang terserap ke otak melalui matanya. Atau seperti kejadian di Thailand di mana seorang gadis remaja gantung diri karena frustasi tidak dapat menyelesaikan permainan bomber man.
d. Penyebab sikap malas karena kemudahan yang diberikan oleh teknologi. Bersikap serba instan karena teknologi menyuguhkan hal yang serba instan dan otomatis yang berpengaruh denagn jiwa konsumeris kita dan menganggap teknologi adalah kebutuhan primer yang berpengaruh pada lifestyle.
a. Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas)
b. Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah gunakan fihak tertentu untuk tujuan tertentu.
c. Jika anak-anak terlalu banyak dihadapkan dengan layar computer akan mengurangi kesehatan, terutama pada mata, jika telah berhubungan dengan computer pasti mengetahui dan sering bermain dengan aneka permainan di komputer yang apabila lama-kelamaan akan terjadi kerusakan di sebagian otaknya, hal ini disebabkan pengaruh radiasi monitor komputer yang terserap ke otak melalui matanya. Atau seperti kejadian di Thailand di mana seorang gadis remaja gantung diri karena frustasi tidak dapat menyelesaikan permainan bomber man.
d. Penyebab sikap malas karena kemudahan yang diberikan oleh teknologi. Bersikap serba instan karena teknologi menyuguhkan hal yang serba instan dan otomatis yang berpengaruh denagn jiwa konsumeris kita dan menganggap teknologi adalah kebutuhan primer yang berpengaruh pada lifestyle.
C.
Pentingnya
Integrasi Tauhid dan Sains Modern
Mencermati pandangan integrasi Sains dan Tauhid akan memberikan
wawasan yang lebih besar mencakup sains dan agama sehingga dapat bekerja sama
secara aktif. Bahkan sains dapat meningkatkan keyakinan umat beragama dengan
memberi bukti ilmiah atas wahyu atau pengalaman mistis. Sebagai contohnya
adalah Maurice Bucaille yang melukiskan tentang kesejajaran deskripsi ilmiah
modern tentang alam dengan deskripsi Al Qur’an tentang hal yang sama.[2]
Kesejajaran inilah yang dianggap memberikan dukungan obyektif ilmiah pada
pengalaman subyektif keagamaan. Pengakuan keabsahan klaim sains maupun agama
ini atas dasar kesamaan keduanya dalam memberikan pengetahuan atau deskripsi
tentang alam.[3]
Ada beberapa pendekatan yang digunakan dalam hubungan integrasi
ini. Pendekatan pertama, berangkat dari data ilmiah yang menawarkan bukti
konsklusif bagi keyakinan agama, untuk memperoleh kesepakatan dan kesadaran
akan eksistensi Tuhan. Pendekatan kedua, yaitu dengan menelaah ulang
doktrin-doktrin agama dalam relevansinya dengan teori-teori ilmiah, atau dengan
kata lain, keyakinan agama diuji dengan kriteria tertentu dan dirumuskan ulang
sesuai dengan penemuan sains terkini. Lalu pemikiran sains keagamaan
ditafsirkan dengan filasafat proses dalam kerangka konseptual yang sama.
D.
Model –
Model Integrasi Tauhid dan Sains Modern
Gabungan tauhid dan sains modern melahirkan hubungan yang lebih
bersahabat daripada pendekatan dialog dengan mencari titik temu di antara sains
dan agama. Sains dan doktrin-doktrin keagamaan, sama-sama dianggap valid dan
menjadi sumber koheren dalam pandangan dunia. Bahkan pemahaman tentang
dunia yang diperoleh melalui sains diharapkan dapat memperkaya pemahaman
keagamaan bagi manusia yang beriman.
Ada tiga versi berbeda dalam integrasi, yaitu:
a.
Natural Theology
Mengklaim bahwa eksistensi Tuhan dapat disimpulkan dari bukti
tentang desain alam, yang dengan keajaiban struktur alam membuat kita semakin
menyadari bahwa alam ini adalah karya Allah Swt. semata.
b.
Theology Of Nature
Berangkat dari tradisi keagamaan berdasarkan pengalaman keagamaan
dan wahyu historis. Theology of Nature tidak berangkat
dari sains sebagaimana natural theology. Dalam theology of
nature, ia berpendapat bahwa sumber utama teologi terletak di luar sains,
tetapi ia juga berpendapat bahwa beberapa doktrin tradisional harus
dirumuskan ulang dalam sinaran sains terkini. Karena secara khusus, doktrin
tentang penciptaan dan sifat dasar manusia dipengaruhi oleh temuan-temuan
sains.
c.
Sintesis Sistematis
Integrasi yang lebih sistematis dapat dilakukan
jika sains dan agama memberikan kontribusi ke arah
pandangan dunia yang lebih koheren yang dielaborasi dalam kerangka
metafisika yang komprehensif.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Integrasi adalah penggabungan, keseluruhan atau kesempurnaan,
antara dua dimensi yang berbeda, sehingga menghasilkan sesuatu yang padu antara
keduanya dan kemudian memilki keserasian, yang tak berlawanan atau
bertentangan, maka integrasi Agama dan Sains dimaknai sebagai
proses penggabungan dan penyesuaian di antara unsur-unsur Agama
maupun Sains, Sehingga menghasilkan perpaduan antara Agama dan
Sanis yang kemudian antara keduanya memilki keserasian dan tak
berlawanan.
2.
Agama dan sains dalam pentas kehidupan manusia adalah
dua entitas yang berbeda sebagai sumber pengetahuan dan sumber nilai bagi
kehidupan manusia. Meskipun dalam kerangka filosofis keduanya berbeda, tetapi
dalam konteks historis pernah dilakukan upaya-upaya konsolidatif, baik dalam bentuk
kontraproduktif maupun dalam bentuk mutualistik untuk mempertemukan keduanya.
DAFTAR PUSTAKA
Buccaile,
Maurice. 1999. Qur'an dan Sains Modern, terj H.M Rasjidi. Jakarta. Bulan
Bintang
Masruri, Hadi. 2007. Filsafat
Sains dalam Alquran Melacak Kerangka Dasar Integrasi Ilmu dan Agama.
Malang. UIN-Malang Press
Rusli,
Ris'an. 2001. Pemikiran Teologi Islam Modern. Jakarta. Perpustakan
Nasional RI
[1] Hadi Masruri. Filsafat Sains dalam Alquran Melacak Kerangka Dasar
Integrasi Ilmu dan Agama,(Malang : UIN-Malang Press 2007),hlm. 49
[2]Ris'an Rusli, Pemikiran Teologi Islam Modern.(Jakarta:
Perpustakaan Nasional RI, 2001).hlm. 64
[3]Maurice Buccaile, terj H.M Rasjidi, Qur'an dan Sains Modern.(Jakarta:
Bulan Bintang, 1999).hlm. 108
0 komentar:
Posting Komentar